Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh-kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 (1) pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam hal ini, tentu saja diperlukan adanya pendidik yang profesional terutama guru di sekolah-sekolah dasar dan menengah dan dosen di perguruan tinggi.<
Tantangan aktual dalam lingkungan pendidikan dengan akselerasi yang luar biasa ini adalah perubahan-perubahan yang secara signifikan terus terjadi. Proses belajar menjadi makin penting dalam era globalisasi yang menuntut keterbukaan dan kelenturan dalam pemikiran, serta kemampuan memecahkan masalah-masalah nonrutin secara kreatif dan kritis dengan tetap mempertahankan pendidikan humaniora dan pendidikan nilai.
Kenyataan tragis terkadang muncul, dimana kinerja akademik (academic performance), di samping membawa manfaat, terkadang membawa madarat. Akan hilangkah arti penting upaya belajar karena timbulnya tragedi-tragedi tadi?
Selanjutnya, dalam perspektif keagamaan pun (dalam hal ini Islam), belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat kehidupan mereka. Hal ini dinyatakan dalam surat Mujadalah: 11 yang berbunyi:
"... niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat kepada orang-orang beriman dan berilmu".
Seorang calon guru atau guru yang profesional seyogianya melihat hasil belajar siswa dari berbagai sudut kinerja psikologis yang utuh dan menyeluruh. Adapun seorang siswa yang menempuh proses belajar, idealnya ditandai oleh munculnya pengalaman-pengalaman psikologis baru yang positif. Pengalaman-pengalaman yang bersifat kejiwaan tersebut diharapkan dapat mengembangkan aneka ragam sifat, sikap, dan kecakapan yang konstruktif.
Untuk mencapai hasil belajar ideal, kemampuan para pendidik teristimewa guru dalam membimbing belajar murid-muridnya amat dituntut. Jika guru dalam keadaan siap dan memiliki profisiensi (berkemampuan tinggi) dalam menunaikan kewajibannya, harapan terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas sudah tentu akan tercapai.
Berdasarkan hal tersebut, DIREKTORI PENDIDIKAN, yang sejak awal concern dalam pengembangan bidang pendidikan, terus berupaya mengadakan pencerahan-pencerahan bagi dunia pendidikan. Selain menerbitkan buku petunjuk dan info pendidikan, langkah reel yang langsung ditujukan kepada para pendidik adalah dengan menggelar berbagai kegiatan seminar diberbagai tempat dengan menghadirkan para pembicara baik tingkat lokal maupun nasional.
Salah satu kegiatan yang paling aktual diselenggararan oleh DIREKTORI PENDIDIKAN adalah Seminar Nasional dengan tajuk Peranan Pendidikan Dalam Realitas Era Globalisasi dengan menghadirkan para pembicara ahli dari berbagai perguruan tinggi, diantaranya adalah Prof. Dr. Abdurrahmat Fathoni, M.Si., Guru Besar Prog. Pascasarjana UNPAD Bandung, Dr. Kunandar, M.Si., Dosen UNJ, LPMP DKI Jakarta, Dr. Mursidin, M.Pd., Dekan Fakultas Psikologi UIN Bandung, Drs. H. Imam Ghozali B., M.Si., Dosen UNPAD Bandung, Dr. Ida Rosyidah, M.Ag., Dosen UIN Bandung, dan Sigit Shalako Abdurajak, Manajer DVAS Telkom Bogor. Seminar ini diadakan di Gedung Surya Kencana, Jl. Sindangbarang Loji Bogor dan di hadiri oleh lebih dari 1000 orang peserta guru, mahasiswa, dosen dan umum dari berbagai wilayah dipulau Jawa bahkan dari luar Pulau Jawa.
DOWNLOAD Materi Seminar
1. Prof. Dr. Rahmat Fatoni, M.Si
2. Materi Dr. Kunandar, M.Si
3. Materi Dra. Ida Rosyidah, M.Ag
