Home » » KTSP Smart System

KTSP Smart System

KTSP Smart System


Contoh Proposal Skripsi Pendidikan Matematika

Posted: 29 Jun 2012 06:59 AM PDT

CONTOH PROPOSAL SKRIPSI MATEMATIKA: PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan formal bertambah dari tahun ke tahun. Salah satu permasalahan utama yang dihadapi bangsa indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan formal pada setiap jenjang pendidikan. Usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kompetensi guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan dan peningkatan mutu manajemen sekolah. Namun demikian berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang berarti.
Banyak pihak yang mempertanyakan apa yang salah dalam penyelenggaraan pendidikan kita ? dari berbagai pengamatan dan analisis data ada banyak faktor yang menybabkan mutu pendidikan tidak mengalami peningkatan yang bermakna, salah satunya yaitu pendekatan yang digunakan di dalam kelas belum mampu menciptakan kondisi optimal bagi berlangsungnya pembelajaran. Selama ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan input-output analisis, yaitu pendekatan yang menganggap bahwa apabila input pendidikan seperti pelatihan guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan lainnya dipenuhi maka mutu pendidikan secara otomatis akan terjadi. Dalam kenyataan mutu pendidikan yang diharapkan tidak terjadi. Mengapa? karena selama ini pendekatan terlalu memusatkan pada input pendidikan dan kurang memperhatikan proses pendidikan padahal proses pendidikan sangat menentukan output pendidikan.
Proses pendidikan tidak terlepas dari kegiatan belajar mengajar di kelas. Kegiatan belajar mengajar sangat ditentukan oleh kerjasama antara guru dan siswa. Guru dituntut untuk mampu menyajikan materi pelajaran dengan optimum. Olehnya itu diperlukan kreatifitas dan gagasan yang baru untuk mengembangkan cara penyajian materi pelajaran di sekolah. Kreativitas yang dimaksud adalah kemampuan seorang guru dalam memilih metode, pendekatan, dan media yang tepat dalam penyajian materi pelajaran.
Namun kenyataan menunjukkan bahwa sampai saat ini masih banyak guru yang menggunakan pendekatan tradisional dalam pembelajaran matematika sehingga siswa belum terarahkan untuk memahami sendiri konsep-konsep matematika yang sedang dipelajari. Pendekatan tradisional tersebut belum mampu mengembangkan kemampuan kognitif (penalaran), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan) seperti yang digariskan dalam GBPP. Dengan demikian siswa hanya cenderung menghafalkan konsep-konsep matematika yang dipelajarinya tanpa memahami dengan benar. Akibatnya penguasaan terhadap konsep-konsep matematika siswa menjadi sangat kurang. Selain itu guru sebagai pemberi informasi cenderung mendominasi kegiatan pembelajaran di kelas sehingga tidak terjadi hubungan timbal balik antar guru dan siswa yang berimplikasi terhadap kualitas pembelajaran dalam proses belajar mengajar matematika.
Berdasarkan hasil observasi penulis di kelas IX SMP Negeri 1 Bone-Bone, kondisi pembelajaran seperti yang digambarkan di atas masih sering terjadi. Siswa masih kurang aktif dalam proses belajar mengajar, hal ini mengakibatkan  hasil belajar matematika siswa tergolong rendah.
Dari uraian di atas, maka salah satu upaya yang dianggap dapat memecahkan masalah tersebut adalah dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses sebagai satu strategi yang diharapkan melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran matematika. Oleh karena itu perlu diamati dengan penerapan langsung di lapangan. Untuk menyelidiki hal tersebut peneliti mencoba mengadakan penelitian dengan judul "Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Bone-Bone".
Identifikasi Masalah
Masih banyak guru yang menggunakan pendekatan tradisional dalam pembelajaran matematika, sehingga siswa belum terarahkan untuk memahami sendiri konsep-konsep matematika yang sedang dipelajari. Pendekatan tersebut hanya mengembangkan kemampuan siswa untuk menghafal konsep matematika, belum mampu mengembangkan kemampuan kognitif (penalaran), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan) seperti yang digariskan dalam GBPP. Dengan demikian siswa hanya cenderung menghafalkan konsep-konsep matematika yang dipelajarinya tanpa memahami dengan benar. Hal ini mengakibatkan penguasaan siswa terhadap konsep-konsep matematika yang dipelajarinya menjadi kurang. Oleh karena itu diperlukan pendekatan pembelajaran yang lebih sesuai yaitu pendekatan keterampilan proses. Pendekatan keterampilan proses dapat diartikan sebagai suatu pendekatan belajar yang memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses menemukan konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika yang dipelajari.
  1. A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka permasalahan yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah apakah hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 1 Bone-Bone dapat ditingkatkan melalui pembelajaran matematika dengan pendekatan keterampilan proses ?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan :
  1. Meningkatkan aktifitas keterampilan proses melalui pendekatan keterampilan proses siswa kelas IX SMP Negeri 1 Bone-Bone.
  2. Meningkatkan hasil belajar matematika keterampilan proses melalui pendekatan keterampilan proses siswa kelas IX SMP Negeri 1 Bone-Bone.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat begi :
  1. Siswa.  Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk mengevaluasi diri dan memberikan kesempatan berkembangnya keterampilan memproseskan perolehan belajarnya.
  2. Guru.  Khususnya guru matematika sebagai bahan pertimbangan dalam mengelola dan merancang proses belajar mengajar.
  3. Mahasiswa. Dapat menjadi motivator bagi mahasiswa lain untuk mengembangkan peneliti lebih lias sehingga dapat bermanfaat bagi pengembangan pembelajaran             matematika di sekolah.
  4. Peneliti. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas akan fakta dilapangan terutama yang    berkaitan dengan penerapan strategi belajar mengajar yang menggunakan        pendekatan keterampilan proses.
KAJIAN TEORETIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Kajian Teoretik
Hakekat Matematika
@ Definisi matematika
Sampai sekarang ini belim ada kesepakatan yang bulat diantara para matematikawan tentang definisi matematika. Sasaran penelahan matematika tidak bersifat konkrit, tetapi bersifat abstrak. Matematika tidak hanya berhubungan dengan bilangan-bilangan serta operasinya melainkan juga unsur ruang sebagai sasarannya.
Matematika sebagai ilmu tentang struktur memerlukan penggunaan simbol-simbol dan hubungan, maka matematika memerlukan kemampuan memanipulasi aturan-aturan dengan operasi yang disepakati. Simbolisasi ini memungkinkan adanya komunikasi dan mampu memberikan keterangan untuk menyatakan suatu konsep baru. Penelaahan struktur-struktur sangat diperlukan untuk manyatakan suatu konsep dalam matematika harus dilakukan lebih dahulu sebelum pemanipulasian simbol-simbol.
Hudoyo (1990:4) berpendapat bahwa matematika berkenaan dengan ide-ide atau konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hierarki dari penalaran deduktif. Matematika tersusun secara hierarkis dan saling berkaitan erat satu sama lain. Dalam belajar matematika harus bertahap dan berurutan secara sistematis serta harus didasarkan pada pengalaman belajar sebelumnya. Seseorang akan mampu mempelajari matematika yang baru apabila didasarkan kepada pengetahuan yang telah dipelajari. Pengajaran yang lalu akan mempengaruhi proses belajar materi matematika berikutnya yang tersusun secara heirarkis.
Matematika memiliki peran deduktif yang berkenaan dengan ide-ide yang abstrak dan simbol-simbol yang tersusun secara hierarkis serta aksiomatik, sehingga dalam belajar matematika memerlukan sesuatu aktifitas mental untuk memahami arti berbagai struktur, hubungan dan simbol. Kemudian menerapkan pada situasi lain, sehingga terjadi pengetahuan dan keterampilan.
@ Karakteristik Matematika
Setelah menralami tentang definisi, maka dapat terlihat adanya ciri-ciri khusus atau karakteristik yang dapat merangkum pengetian secara umum.
Beberapa karakteristik itu adalah :
  1. Memiliki objek abstrak. Dalam matematika obyek dasar yang dipelajari adalah abstrak, sering juga disebut obyek mental. Obyek-obyek itu meliputi obyek pikiran yang meliputi fakta-fakta, konsep, operasi ataupun relasi dan prinsip. Dari obyek dasar itulah dapat disusun suatu pola dan struktur matematika.
  2. Bertumpu pada kesepakatan. Dalam matematika kesepakatan yang amat mendasar adalah aksioma dan prinsip primitif. Aksioma diperlukan untuk menghindari kekeliruan dalam pendefinisian dimana konsep primitif itu tidak perlu didefenisikan.
  3. Berpola pikir deduktif.  Dalam matematika sebagai ilmu hanya menerima pola pikir deduktif. Pola pikir secara deduktif secara sederhana dapat dikatakan pemikiran yang pangkal dari hala bersifat umum diterapkan atau diarahkan kepada hal yang bersifat khusus.
  4. Memiliki simbol yang kosong dari arti. Dalam matematika terlihat banyak sekali simbol yang digunakan, baik berupa huruf ataupun bukan huruf. Rankaian simbol-simbol dalam matematika dapat membentuk suatu model dalam matematika. Makna huruf dan tanda dalam model itu bergantung dari permasalahan yang mengakibatkan terbentuknya model tersebut. Kosongnya arti simbol maupun tanda dalam model-model matematika itu justru memungkinkan interfensi ke ralam berbagai ilmu pengetahuan.
  5. Memperhatikan semesta pembicaraan. Sehubungan dengan kosongnya pengertian tentang arti dari simbol-simbol dalam matematika di atas, menunjukkan dengan jelas bahwa dalam menggunakan matematika diperlukan kejelasan dalam lingkup apa model itu dipakai. Lingkup pembicaraan itulah yang disebut semesta pembicaraan. Benar atau salah ataupun ada tidaknya penyelesaian suatu model matematika sangat ditentukan oleh semesta pembicaranya.
  6. Konsisten dalam sistemnya. Dalam matematika terdapat banyak sistem. Adanya sistem yang mempunyai kaitan satu sama lain, tetapi ada juga sistem yang dapat dipandang terlepas satu sama lain. Dari masing-masing sistem tersebut berlaku konsisten. Ini dapat pula dikatakan bahwa dalam setiap sistem dan strukturnya tidak boleh terdapat kontradiksi.
Pengertian Belajar dan Belajar Matematika
@ Pengertian belajar
Belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang. Pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, kegemaran dan sikap seseorang terbentuk, dimodifikasi dan berkembang disebabkan belajar. Karena itu, seseorang dikatakan belajar, bila dapat diasumsikan dan diri orang itu terjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku.
Uzer dalam Darmin (2003:6) mengemukakan bahwa "belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya".
Sedangkan Slameto (1991:2)  mengemukakan bahwa :
"Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengamatan individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya ".
Kemudian Sudjana (1997:25) memberikan pengertian bahwa :
"Belajar adalah proses aktif, belajar adalah perubahan tingkah laku terhadap           semua situasi yang ada disekitar individu. Belajar adalah proses yang diarahkan             kepada tujuan yang melalui berbagai pengalaman seperti proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu ".
Sejalan dengan itu, ahli belajar modern mengemukakan dan merumuskan perbuatan belajar adalah sebagai suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan (Hamalik 1993 :10).
Dari beberapa defenisi belajar yang telah dikemukakan di atas maka peneliti berkesimpulan bahwa belajar itu adalah salah satu kegiatan atau aktifitas manusia yang merupakan proses usaha yang aktif untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru, baik melalui berbagai pengalaman maupun kegiatan aktifitas yang terarah. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat berupa proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu. Sedangkan belajar melalui atau aktifitas yang terarah dapat berupa mempertimbangkan dan menghubungkan dengan pengalaman masa lampau yang diaplikasikan dalam bentuk latihan.
@ Belajar matematika
Berkaitan dengan definisi matematika tersebut Ruseffendi (1998: 260) menyatakan bahwa "Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran".
James dalam Suherman (2001:16) menyatakan bahwa :
"Matematika adalah konsep ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan,            besaran dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terjadi ke dalam tiga bidang yaitu : aljabar, analisis, dan geometri".
Masih banyak lagi definisi tentang matematika. Dari definisi-definisi tersebut setidaknya dapat memberi gambaran tentang pengertian matematika. Semua definisi tersebut dapat diterima, karena memang matematika dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang dan matematika itu sendiri dapat memasuki seluruh segi kehidupan manusia mulai dari yang paling sederhana sampai kepada yang lebih kompleks.
Dalam pembelajaran, matematika harus secara bertahap, berurutan serta berdasarkan kepada pengalaman yang telah ada sebelumnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Dienes dalam Muhkal (1999: 92) yang menyatakan bahwa "Belajar metematika melibatkan suatu struktur hierarki dari konsep-konsep tingkat lebih tinggi yang dibentuk atas dasar apa yang telah terbentuk sebelumnya".
Pendapat lain dikemukakan oleh Bruner dalam Hudoyo (1990 :48) yaitu "Belajar matematika adalah belajar tentang konsep-konsep dan struktur matematika yang terdapat dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur matematika itu".
Dari beberapa pengertian belajar di atas dapat disimpulkan bahwa belajar dalam konteks matematika adalah suatu konsep aktif yang sengaja dilakukan untuk memperoleh pengetahuan baru yang memanipulasi simbol-simbol dalam struktur matematika sehingga terjadi perubahan tingkah laku.
Hasil Belajar Matematika
Hasil belajar merupakan indikator keberhasilan yang dicapai siswa dalam usaha belajarnya. Hasil belajar adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan tingkat keberhasilan yang dicapai seseorang setelah melalui proses belajar.
Hudoyo (1990 : 139) memberikan batasan bahwa :
"Hasil belajar adalah proses berpikir untuk menyusun hubungan-hubungan antara   bagian-bagian informasi yang telah diperoleh sebagai pengertian-pengertian. Karena itu orang menjadi memahami dan menguasai hubungan-hubungan tersebut  sehungga orang itu dapat menampilkan pemahaman dan penguasaan bahan     pelajaran yang dipelajari".
Pendapat lain dikemukakan Sudjana (1997 : 10) yaitu hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Sementara itu Sudjana membagi tiga macam hasil belajar yaitu :
  1. Keterampilan dan kebiasaan
  2. Pengetahuan dan pengertian
  3. Sikap dan cita-cita
Selanjutnya mengenai bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum, bahan tersebut dapat diajarkan menurut jenis hasil belajar yang ingin dicapai.
Sedangkan Gagne dalam Sudjana (1997 : 12) membagi 5 kategori hasil belajar yaitu :
  1. Informasi verbal
  2. Keterampilan intelektual
  3. Strategi kognitif
  4. Sikap
  5. Keterampilan motoris
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikulum maupun tujuan instruksional menggunakan klarifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom Dalam Sudjana (1997 : 13) yang secara garis besar dibagi menjadi tiga ranah, yaitu :
  1. Ranah kognitif
  2. Ranah afektif
  3. Ranah psikomotorik
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Hasil belajar matematika dapat diukur langsung dengan menggunakan tes hasil belajar
Pendekatan Keterampilan  Proses
Didalam kurikulum 1984, keterampilan proses didefinisikan sebagai suatu pendekatan mengajar yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk terlibat aktif dalam proses belajar mengajar sehingga kesempatan untuk mengembangkan diri dan percaya diri dapat ditingkatkan. Dalam pendekatan seperti ini diharapkan konsep, hukum, teori dapat dirumuskan dan didefenisikan sendiri melalui proses yang dilakukannya.
Pada petunjuk pelaksanaan prosese balajar mengajar dijelaskan pula bahwa yang dimaksud dengan keterampilan proses adalah keterampilan siswa untuk mengelola perolehan belajarnya yang didapat melalui proses belajar mengajar yang memberikan kesempatan lebih luas kepada siswa untuk mengamati, menggolongkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan, dan mengkomonikasikannya. Pada dasarnya keterampilan fisik dan mental serta pengembangan keterampilan proses telah dimiliki pula oleh anak meskipun dalam wujud potensi atau kemampuan yang masih rendah, kemampuan yang masih perlu dituntut untuk diwujudkan.
Suryo Subroto (1995 : 75) mengemukakan bahwa dengan mengembangkan keterampilan-keterampilan memproseskan pendekatan belajar, anak akan mampu menemukan dan mengembangkan sikap dan nilan yang dituntut seluruh irama gerak atau tindakan dalam prosese balajar mengajar sejati menciptakan kondisi cara belajar siswa aktif. Dengan demikian, melalui pendekatan keterampilan proses itu diterapkan sentuhan untuk mengaktifkan anak didik belajar untuk mempelajari sesuatu mewujudkan suatu minat yang akhirnya mengarah kepada suatu keterlibatan yang dilandasi rasa tanggung jawab didalam menghadapi dan mangatasi masalah-masalah dalam belajar.
Sementara itu proses belajar mengajar hendaknya selalu mengikutkan siswa secara aktif guna mengembangkan kemampuan-kemampuan siswa antara lain kemampuan mengamati, menginterpretasikan, meramalkan, mengaplikasikan konsep, merencanakan dan melaksanakan penelitian, serta mengkomunikasikan hasil penemuannya.
Hal ini sejalan dengan tujuan pendekatan keterampilan proses itu sendiri yang meliputi :
  1. Memberikan motivasi .belajar kepada siswa karena dalam keterampilan proses siswa dipacu untuk senantiasa bepartisipasi aktif dalam belajar
  2. Untuk lebih memperdalam konsep pengertiandan fakta yang dipelajari siswa karena hakekatnya siswa sendirilah yang mencari dan menemukan konsep tersebut
  3. Untuk mengembangkan pengetahuan atau teori dengan kenyataan hidup dalam masyarakat sehingga antara teori dan kenyataan hidup akan serasi
  4. Sebagai persiapan dan latihan dalam menghadapi hidup didalam masyarakat sebab siswa telah dilatih untuk berpikir logis dalam memecahkan masalah
  5. Mengembangkan sikap percaya diri, bertanggung jawab dan rasa kesetiakawanan sosial dalam menghadapi berbagai masalah.
Pada dasarnya keterampilan proses ini dilaksanakan dengan menekankan pada begaimana siswa belajar, begaimana siswa mengolah problemnya sehingga menjadi miliknya. Yang dimaksud dengan perolehan itu adalah hasil belajar siswa yang diperoleh dari pengalaman dan pengamatan lingkungan yang diolah menjadi suatu konsep yang diperoleh dengan jalan belajar secara aktif melalui keterampilan proses. Keterampilan proses dan ciri-cirinya oleh Sriyono (1988 : 36) disajikan dalam tabel 1.1 berikut :
NoKeterampilan ProsesIndikatorKomponen operasional
1Mengamati dengan panca inderaMengumpulkann fakta yang relefan, menggunakan sebanyak mungkin indera.Merasakan, meraba, membau, mencicipi, mengecap
2Mengajukan pertanyaanBertanya untuk menerima kejelasanBertanya mengapa, apa atau bagaimana
3MenghitungBerhitung, hasil perhitungan dapat dikomunikasikan dengan tabel, grafik atau hitogram.Hitunglah
4MenggambarMenggambarMenggambar
5BerkomunikasiMenyusun dan menyampaikan informasi secara sistematis, menjelaskan hasil, mendiskusikan hasil.Berdiskusi, berdeklamasi, bertanya, memperagakan, mengekspresikan dan melaporkan dalam bentuk lisan, tulisan, gambar penampilan dan gerak.
6MengukurMengukur dengan alat ukur baku.Mengukur
7KlasifikasiMemasukan kedalam golongan atau kelompok berdasarkan patokan tertentu.Mengelompokkan, menggolongkan, membandingkan, mengontraskan.
8PrediksiDengan menggunakan pola-pola (hubungan-hubungan) mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum diamati.Meramalkan, menafsirkan berdasarkan kecenderungan pola yang telah dimiliki melalui hubungan pola atau fakta untuk diterapkan pada suatu yang baru.
9MenyimpulkanMemberi arti inferensiMenyimpulkan, menginterpretasikan.
10Menerapkan konsepMenggunakan konsep-konsep yang telah depelajari dalam situasi baru.Menggunakan, menerapkan konsep dalam situasi yang baru.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teoretik yang telah diuraikan diatas, maka diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut "Bila Diterapkan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran Matematika, maka Hasil Belajar Matematika siswa kelas IX SMP Negeri 1 Bone-Bone dapat meningkat ".
METODE  PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom action research), yang dibagi dalam dua siklus dengan empat tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang dilakukan secara berulang.
Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IX SMPN 1 Bone-Bone tahun pelajaran 2010/2011.
Faktor Yang Diselidiki
  1. Faktor hasil belajar, yaitu perilaku-perilaku belajar siswa yang mencakup keaktifan, kehadiran, serta penguasaan siswa tentang hasil belajar matematika siswa yang dapat melalui pembelajaran dengan penerapan keterampilan proses termasuk dalam kategori rendah, sedang, dan tinggi.
  2. Faktor siswa, yaitu melihat kemampuan dalammenyelesaikan masalah soal matematika dalam pembelajaran dengan metode pendekatan keterampilan proses.
  3. faktor sumber pelajaran, yaitu untuk melihat sumber atau bahan pelajaran dan soal-soal latihan yang diberikan sudah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Prosedur Kerja Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus 1 (berlangsung selama tiga minggu) dan siklus II (berlangsung selama tiga minggu). Tiap  siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Untuk itu setiap akhir siklus diberikan tes untuk melihat sejauh mana peningkatan kemampuan siswa.
Secara rinci, prosedur penelitian yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian dijabarkan sebagai berikut :
SIKLUS I
Perencanaan
Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan adalah :
  1. Menelaah materi pelajaran matematika SMP
  2. Membuat skenario pembelajaran
  3. Membuat lembar observasi untuk melihat kondisi proses belajar mengajar berlangsung di kelas ketika pendekatan keterampilan proses diaplikasikan
  4. Melaksanakan tes akhir untuk melihat perkembangan siswa setelah menerapkan pendekatan keterampilan proses
Melaksanakan Tindakan
Kegiatan awal
Guru mengawali pertemuan dengan mengecek kehasiran siswa. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru memberi motivasi kepada siswa tentang pentingnya materi yang akan disajikan.
Kegiatan inti
Pengembangan
Guru mengawali kegiatan dengan mengajukan masalah keterampilan proses. Jika pengetahuan materi siswa belum cukup untuk menjawab masalah tersebut, maka guru membimbing siswa kearah jawaban yang benar atau menjelaskan materi yang belum dipahami siswa. Guru memberikan pekerjaan kepada siswa aecara berkeliling. Kemudian guru memberikan pertanyaan lanjutan lalu mendorong siswa untuk membuat kesimpulan dari jawaban yang bervariasi, sampai kepada kesimpulan yang diinginkan. Guru selalu memantau belajar siswa, untuk mengetahui apakan materi yang diinginkan sudah dipahami, siswa diberi kesempatan untuk bertanya dan meminta penjelasan guru.
Penerapan
Untuk memantapkan pemahaman siswa tentang sub pokok bahasan, maka siswa diarahkan untuk mengerjakan soal latihan. Lalu guru maminta salah seorang siswa mengerjakan di papan tulis, agae siswa yang belum paham depat tertolong dan termotivasi untuk belajar. Penugasan kepada siswa untuk menyelesaikan soal di papan tulis, dilakukan secara bergantian sehingga setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapatkan tugas.
Kegiatan akhir
Review
Guru membahas ulang secara singkat pembelajaran yang dilakukan,  kemudian  siswa dibimbing untuk membuat rangkuman.
Penugasan pekerjaan rumah
Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan soal-soal pada buku paket masing-masing secara individu.
Penilaian
Jenis tagihan adalah tugas individu, disamping itu guru juga menilai aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung untuk memantau peningkata minat siswa dalam belajar, untuk mengetahui hasil belajar siswa pada siklus 1 dengan penerapan keterampilan proses.
Observasi
Observasi dilakukan terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Semua kejadian dicatat oleh peneliti.
Refleksi
Pada akhir siklus diadakan refleksi terhadap hal-hal yang diperoleh baik dari hasil observasi dan evaluasi dikumpul kemudian dianalisis. Kekurangan-kekurangan yang telah terjadi pada siklus 1 diperbaiki pada siklus berikutnya.
SIKLUS II
Langkah-langkah yang dilakukan dalam siklus II ini relatif sama dengan perencanaan memperhatikan dengan kenyataan yang ditemukan dilapangan.
Perencanaan
Kegiatan dilakukan pada tahap perencanaan secara umum sama dengan siklus I dengan memperhatikan kesulitan yang dialami pada siklus I.
Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini pada dasarnya sama dengan pelaksanaan tindakan pada siklus I dengan memperhatikan kesulitan yang dialami siswa pada siklus I serta guru melakukan pembenahan dalam penyajian materi dan pelaksanaan tindakan sehingga siswa lebih akrif dan termotivasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Observasi
Pada dasarnya observasi pada siklus II sama dengan observasi yang dilakukan sebelumnya. Peneliti mencatat temuan dan perubahan yang terjadi pada siswa, serta melaksanakan evaluasi yaitu berupa tes hasil belajar pada akhir siklus, untuk mengetahui hasil belajar siswa pada siklus II ini.
Refleksi
Data  yang diperoleh pada tahap obsevasi dikumpul dan dianalisis, demikian pula untuk hasil evaluasinya.
Teknik Pengumpilan Data
Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan adalah sebagai bewrikut :
  1. Data hasil belajar diambil dengan memberikan tes kepada siswa
  2. Data tentsng situasi belajar pada saat dilaksanakannya tindakan diambil dengan observasi.
Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis perilaku siswa kelas IX SMP Negeri 1 Bone-Bone selama proses belajar mengajar berlangsung. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis hasil belajar matematika siswa melalui pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses.
Penelitian yang digunakan untuk menentukan kategori adalah berdasarkan teknik kategori yang sitetapkan departemen pendidikan dan kebudayaan dikutip oleh Wahyuna (2004 : 23) adalah sebagai berikut :
NoNilaiKategori
1
2..
3.
4.
5.
8,5 – 10,00
6,6 – 8,4
5,5 – 5,4
3,5 – 5,4
0 – 3,4
Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat tendah
Indikator Kerja
Yang menjadi indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah apabila terjadi peningkatan skor rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 1 Bone-Bone setelah menerapkan pembelajaran dengan metosde pendekatan keterampilan proses.
DAFTAR PUSTAKA
Darmin, E .T , 2003. Belajar Dan Pembelajaran. Surabaya. Terbit Terang.
Hamalik, Oemar . 1993. Media Pendidikan Cetakan ke Vi. Bandung : Citra Aditya.
Hudoyo, Herman, 1990 . Strategi Belajar Matematika. Malang : IKIP Malang.
Irfansyah, 2007. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan MenerapkanPendekatan Open-Ended pada Siswa Kelas VII SMP Satria Makassar.
Skripsi. FMIPA UNM Makassar.
Muhkal, Mappaita. 1999. Modul Kuliah. Pengembangan Rencana PenbelajaranMatematika di SLTP dan SMU. Makassar : FMIPA UNM
Ruseffendi, 1998. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya Dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung : Tarsito
Slameto, 1991. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka  Cipta
Coni R. Semiawan, 1992. Mencari Strategi Pengembangan Pendidikan Nasional   Menjelang abad XXI. PT Grasindo, Jakarta.
Sudjana,1997. Penilaian proses belajar mengajar. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya
Suherman, Erman, dkk. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung : JICA-UPI.
Subroto, B. Suryo, 1996. Proses Belajar Mengajar Disekolah. Jakarat. Rineka Cipta
Supardi, 1999. Hubungan Kreativitas dan Keterampilan Proses Dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SLTP Negeri 1 Bantaeng tahun pelajaran1998/1999. skripsi FMIPA UNM Makassar. [MASBIED]

TUTORIAL EXCEL 2007

Posted: 29 Jun 2012 06:46 AM PDT


 TUTORIAL EXCEL 2007


Pengenalan Microsoft Office Excel 2007
Apa itu Micosoft Office Excel 2007?

Micosoft Office Excel 2007 adalah bagian dari Microsoft Office 2007. Versi 2007 berubah sangat drastis dari versi sebelumnya dalam hal tampilan dan fungsi. Menu-menu tradisional, toolbar dan task pane telah digantikan dengan sistem navigasi baru dengan fitur-fitur yang didesain untuk mempermudah membuat tugas dalam aplikasi.



Memulai Excel 2007


Klik tombol Start, pilih All Program, pilih Microsoft Office dan klik Microsoft Office Excel 2007.


Yang pertama anda lihat pada layar adalah Blank Worksheet yang berisi garis petak dari cell. Di sini tempat anda nantinya mengentrikan data, menulis formula, dan melihat hasilnya.



Worksheet dan Workbook Excel 2007
Worksheet adalah petak-petak cell dimana anda bisa menuliskan data. Petak ini membagi worksheet menjadi kolom dan baris 
Kolom dilambangkan dengan huruf (A, B, C, D, ...) sedangkan baris dilambangkan dengan huruf 
Sebuah cell diidentifikasi dengan kolom dan baris misal cell A4 artinya cell itu terletak di kolom A baris ke 4. 
Worksheet pada Excel 2007 terdiri dari 16,384 kolom dan 1,048,576 baris. Jumlah ini lebih banyak 1500 % baris dan 6300 % kolom dari versi sebelummya. 
Kumpulan dari worksheet ini dinamakan workbook. Secara default setiap workbook pada Excel 2007 terdiri dari 3 worksheet yang bisa anda lihat pada tab Sheet di bagaian bawah layar.



Komponen Layar Pada Excel 2007


Untuk bekerja secara optimal dalam Microsoft Excel, anda harus mengenal lingkungan kerja Excel sehinggga hasil yang diharapkan dapat memuaskan. Apabila anda telah berhasil mengaktifkan Microsoft Excel 2007 maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini
Office Button, menggantikan menu File pada versi lama yang terletak di kiri atas dari Excel. Anda bisa melihat perintah-perintah dasar seperti Open, Save, dan Print.
  • Quick Access Toolbar, toolbar kecil yang berisi shortcut perintah yang umum dipakai seperti Save, Undo, dan Redo.
  • Ribbon, mengkombinasikan menu dan toolbar pada versi lama, disusun dengan 7 tab yang berisi goup-group perintah pada setiap tab
  • Name box, menampilkan nama atau alamat cell yang aktif
  • Formula bar, menampilkan isi dari cell yang aktif
  • Worksheet area, berisi cell-cell tempat anda mengentrikan data.
  • Sheet tab, secara default Excel 2007 mempunyai 3 worksheet koson, klik untuk pergi ke setiap worksheet
  • Status bar, memberikan informasi tentang status worksheet
  • Zoom control, untuk memperbesar atau memperkecil tampilan layar

Ribbon Pada Excel 2007


Ketika anda memulai Excel 2007, anda mungkin dikejutkan dengan tampilannya yang jauh berbeda dengan versi sebelumnya. Menu dropdown tidak kita temukan lagi pada excel 2007 digantikan dengan Ribbon. Ribbon didesain khusus untuk mempermudah anda dalam bekerja dengan Excel. Ribbon mempunyai 7 tab Standar yaitu Home, Insert, Page Layout, Formulas, Data, Review, View. Setiap tab terdiri dari group-group toolbar. Dengan kata lain Ribbon merupakan gabungan antara dropdown menu dan toolbar. Tidak hanya itu, tab lain akan muncul bila kita memilih objek-objek tertentu. Misalkan bila kita klik gambar pada lembar kerja akan dimunculkan tab dengan group toolbar yang berkaitan dengan gambar.

Ribbon


Minimize Ribbon



Ribbon didesain untuk mempermudah dan melakukan perintah dengaan cepat. Namun, anda bisa meyembunyikan toolbar pada Ribbon (minimize) untuk memperluas ruang tampilan di layar. Beberapa cara untuk meminimize Ribbon:
Klik Customize Quick Acces Toolbar kemudian klik Minimize the Ribbon.

Klik kanan pada Ribbon, kemudian klik Minimize the Ribbon.

Double klik pada judul tab yang aktif pada Ribbon atau tekan Ctrl + F1. 

Restore Ribbon
Klik Customize Quick Acces Toolbar kemudian klik (hilangkan centang) Minimize the Ribbon. 
Klik kanan pada Ribbon, kemudian klik (hilangkan centang) Minimize the Ribbon. 
Double klik pada judul tab yang aktif pada Ribbon atau tekan Ctrl + F1. 

Untuk menggunakan Ribbon saat minimize, kita tinggal klik tab untuk memunculkan toolbar-toolbar. Ketika kita klik di luar Ribbon maka toolbar-toolbar tersebut akan disembunyikan lagi.


Melakukan Pengaturan Dengan Excel Option Pada Excel 2007


Excel 2007 menyediakan ruang yang luas untuk melakukan pengaturan (custumize) terhadap Excel. Untuk melakukan pengaturan ini Klik Office Button, klik Excel Option.

Populer

Fitur-fitur ini memungkinkan anda untuk melakukann pengaturan terhadap lingkungan kerja anda dengan toolbar mini, skema warna, opsi default untuk workbook baru, menyesuaikan mengurutkan dan mengisi urutan nama pengguna dan memungkinkan anda untuk mengakses fitur Live Preview.



Formulas

itur ini memungkinkan Anda untuk mengubah pilihan perhitungan, bekerja dengan rumus, pengecekan error, dan aturan pemeriksaan kesalahan


Proofing
Fitur ini memungkinkan anda mengatur bagaimana memperbaiki kata dan format teks anda. Anda dapat menyesuaikan pengaturan koreksi otomatis dan mengabaikan kata-kata tertentu atau kesalahan dalam dokumen melalui Custom Dictionaries.


Save
Opsi ini memungkinkan anda mengatur bagaimana buku kerja anda disimpan. Anda dapat menentukan seberapa sering anda ingin penyimpanan otomatis dijalankan dan di mana anda ingin buku kerja disimpan.


Advanced
Opsi ini memungkinkan anda untuk menentukan pilihan untuk mengedit, menyalin, paste, percetakan, menampilkan, rumus, perhitungan, dan pengaturan umum lainnya.


Customize

Opsi ini memungkinkan anda untuk menambahkan fitur ke Quick Access Toolbar. Jika ada tool yang anda sering gunakan, anda mungkin ingin menambahkannya ke Quick Access Toolbar.


Add-Ins

Melihat dan mengatur Microsoft Office Add-Ins



Trust Center

Tust Center memungkinkan anda menemukan pengaturan keamanan dan privasi untuk Office 2007.


Resources

Opsi ini memungkinkan anda untuk mengecek Update pada Microsoft Office, dan informasi tentang Microsoft Office




Cell Style Pada Excel 2007


Untuk melakukan pem-formatan pada cell dengan satu langkah kita bisa menggunakan Style.Style meliputi pengaturan huruf, ukuran huruf, format angka, border, atau latar belakang. Kita bisa menerapkan style yang sudah tersedia, membuat style sendiri atau menghapus style yang kita buat.
Menerapkan cell style
Pilih cell yang ingin diformat 
Pada tam Home, di group Styles, klik Cell Styles.
Klik cell style yang ingin diterapkan 


Membuat cell style
Pada tam Home, di group Styles, klik Cell Styles.
Klik New Cell Style.

Isikan nama pada Style name. Kemudian klik Format Cell untuk memunculkan kotak dialogFormat Cells.


Atur format cell kemudian klik OK. 
Pada kotak dialog Syle, di bawah Style Includes (By Example). Uncheck kotak format yang tidak anda inginkan dalam cell style. Kemudian klik OK.

Membuat cell style dengan memodifikasi yang sudah ada
Pada tam Home, di group Styles, klik Cell Styles.
Untuk memodifikasi yang sudah ada, klik kanan pada style dan klik Modify. Untuk membuat duplikat dari style yang sudah ada, klik kanan pada style dan klik Duplicate. 
Langkah berikutnya sama seperti membuat cell style. Klik OK bila sudah selesai. 

Menghilangkan cell style
Untuk menghilangkan cell style pada cell yang dipilih, pilih cell yang telah diisi cell style. 
Pada tam Home, di group Styles, klik Cell Styles.
Ada beberapa opsi untuk menghilangkan cell style:
Untuk menghilangkan cell style dari cell pada cell yang dipilih tanpa menghapus cell style, di bawah Good, Bad, and Neutral, klik Normal.
Untuk menghapus cell style dan menghilangkan cell yang memakai format cell style tersebut,, klik kanan pada cell style yang ingin dihapus, kemudian klik Delete. Anda tidak dapat menghapus cell style Normal yang tersedia di Excel. 



Menyisipkan Simbol Fraksi Dan Karakter Spesial Pada Excel 2007


Kita bisa menggunakan dialog Symbol untuk menyisipkan karakter-karakter yang tidak bisa ditemui pada tombol keyboard seperti copyright, trademark, paragraph mark dan unicode. Karakter atau simbol yang anda sisipkan tergantung jenis huruf yang anda gunakan.

Klik dimana anda ingin menyisipkan simbol 
Pada tab Insert, di Text group, klik Symbol, akan muncul kotak dialog Symbol:


Pada tab Symbols pilih jenis huruf pada Font 
Pilih jenis simbol yang diinginkan kemudian klik Insert, kemudian Close. 
Anda juga bisa menyisipkan karakter spesial seperti copyright dengan klik tab Special Character. Pilih karakter yang diinginkan kemudian klik Insert, Close. 

Proposal Skripsi Bahasa Inggris

Posted: 29 Jun 2012 03:59 AM PDT

Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Inggris melalui Penguasaan Grammar


Latar Belakang

Bahasa adalah kebiasaan, semakin kerap bahasa digunakan maka semakin cepat seseorang menguasai bahasa tersebut. Untuk menggunakan bahasa Inggris yang baik dan benar sesuai kaidah yang ada, baik dalam percakapan yang sifatnya formal maupun dalam tulisan diperlukan pengetahuan luas yang mencakup beberapa hal, diantaranya gramatikal.

Penguasaan grammar merupakan salah satu kendala yang dialami oleh siswa dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris. Rendahnya hasil belajar siswa dapat disebabkan oleh banyak faktor demikan hal yang terjadi pada siswa kelas 1 SMP Negeri I Lambu Kabupaten Bima.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, apakah dengan penguasaan grammar dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris pada siswa kelas I SMP Negeri I Lambu

Tinjauan Pustaka

Belajar

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis di jenjang pendidikan, jadi gagal atau berhasilnya pencapaian tujuan pendidikan itu bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan.

Belajar adalah key term (istilah kunci) yang paling penting dalam pendidikan dapat dikatakan bahwa tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan.

Menurut Morgan (1986) belajar dapat didefinisikan sebagai setiap perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman

Menurut Raber (1988) learning is a relatively permanent change in response potentiality which occurs as a result of reinforced practice.

Ormrod (1995) mendeskripsikan adanya dua definisi belajar yang berbeda definisi pertama menyatakan bahwa learning is a relatively permanent change in behavior due to experience, sedangkan definisi yang kedua adalah "learning is a relatively permanent change in mental associations due to experience".

Jadi, berdasarkan beberapa pendapat di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa belajar adalah korelasi antara perubahan kemampuan, perubahan perilaku karena pengalaman dan perubahan mental karena pengalaman jadi ketiga hal di atas merupakan suatu hal yang mendasar yang dihasilkan dalam belajar.

Hasil belajar bahasa Inggris

Hasil belajar bahasa Inggris merupakan salah satu tolak ukur berhasil atau tidaknya siswa dalam proses belajar mengajar, sebagai inti dari berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam belajar bahasa Inggris adalah terletak pada tata bahasanya. Belajar tata bahasa Inggris merupakan hal yang mutlak dalam meningkatkan belajar bahasa Inggris.

Metodologi Penelitian

Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan tahapan-tahapan pelaksanaan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan observasi dan refleksi secara berulang

Adapun prosedur dalam jenis penelitian ini adalah :

Perencanaan

Menyiapkan soal latihan yang akan diberikan di kelas pada saat proses belajar mengajar untuk lebih mengaktifkan siswa, dan memberikan bimbingan individu pada siswa yang mengalami kesulitan.

Tahap pelaksanaan

Pada tahap ini tindakan yang dilakukan adalah dengan mengadakan perbaikan pada metode mengajar yang diterapkan

Tahap observasi

Tahap observasi dilaksanakan pada waktu proses belajar mengajar berlangsung, data yang diambil adalah kehadiran, keaktifan siswa dan memberi respon, bertanya dan menulis jawaban di papan tulis.

Tahap refleksi

Tahap pengalaman dari tiap-tiap kelompok dikumpulkan serta dianalisis, baik hasil evaluasi maupun data dari hasil observasi yang diperoleh pada saat melaksanakan pengajaran.

Tujuan dan Kegunaan

Tujuan

Secara operasional tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas I SMP Negeri I Lambu Kabupaten melalui penguasaan grammar

Kegunaan

Adapun kegunaannya adalah
  1. Untuk mengetahui apakah dengan penguasaan grammar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada SMP 1 Negeri I Lambu.
  2. Meningkatkan kemampuan meneliti guru dalam mengatasi pembelajaran bahasa Inggris

Kesimpulan

Jadi dengan penguasaan grammar yang bagus dan benar akan meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam belajar bahasa Inggris. Jadi pada dasarnya belajar grammar sangat penting dalam penguasaan bahasa Inggris karena grammar merupakan tahap pertama untuk menguasai bahasa Inggris. Jadi pada kesimpulannya penguasaan grammar itu sangat dibutuhkan.

Daftar Pustaka
  • Oeman, Hamalik. Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA.Bandung; CV. Sinar Harapan Baru, 1987
  • Azhan, Akyas, Psikologi Pendidikan. Semarang. Dina Utami, 1996.
  • Kardimin, Akhmad Tata Bahasa Inggris. Yogyakarta; Pustaka Belajar. 2003.
  • Masbied

Contoh Proposal Skripsi Bahasa Arab

Posted: 29 Jun 2012 01:49 AM PDT

Contoh Proposal Skripsi Bahasa Arab 

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi semakin pesat. Dimana setiap peristiwa yang terjadi dan setiap berita yang disaji dalam waktu yang tidak lama akan tersalur dan tersampaikan ke seluruh dunia.

Perkembangan dan kemajuan apapun yang terjadi di alam fatamorgana ini tidak dapat dipungkiri bahwa bahasa cukup berperan penting dalam perkembangannya.

Dengan demikian sudah menjadi keharusan bagi semua kalangan untuk mempelajari bahasa. Bahasa merupakan unsur kebudayaan yang lahir dari kebutuhan dasar manusia dalam meningkatkan peradabannya. Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi antar manusia  juga berperan sebagai alat berpikir, mengungkapkan prasarana sekaligus lambing agama dan pemersatu umat khususnya bahasa arab.

Bahasa Arab merupakan bahasa tertua dari rumpun bahasa semit, sama dengan Ibrani, Aramik, Suryani, Kaidoa dan Babylonia. Bahasa-bahasa yang sejaman dengan bahasa Arab tersebut  setelah menjadi status, sementara bahasa Arab sebagai bahasa kitab suci Al-Qur'an tetap menjadi bahasa hidup, disamping memiliki pesona kebahasaan juga mempunyai daya pikat yang menembus perjalanan sejarah yang dilaluinya. Contoh Proposal Skripsi Bahasa Arab.

Keistimewaan yang dimiliki oleh bahasa Arab selayaknya member motivasi bagi umat Islam khususnya bagi pengkaji bahasa Arab, baik sebagai bahasa agama, bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi maupun bahasa komunikasi internasional. Diharapkan dengan motivasi tersebut para generasi siap berperan aktif untuk belajar maupun mengajar bahasa Arab.

Perlu disadari bahwa pengajaran bahasa Arab adalah suatu proses pembelajaran yang diarahkan untuk mendorong membimbing dan mengembangkan serta membina kemampuan bahasa Arab peserta didik baik secara aktif maupun pasif. Saat itu juga dimaksudkan untuk menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab. Pembelajaran bahasa Arab ini merupakan proses pembelajaran peserta didik agar mereka mampu menyimak, berbicara dan nonterjemah. Oleh karena itu pengajarannya harus mengacu pada pemberian bekal kepada peserta didik agar mereka dapat berkomunikasi secara aktif dan pasif.

Seorang pendidik yang selalu berkecimpung dalam proses pembelajaran, jika ia benar-benar menginginkan agar tujuan dapat dicapai secara efektif maka, penguasaan materi tidaklah cukup, kepribadian guru adalah hal yang mendasar dalam mendidik, mengajar  ataupun mengarahkan peserta didik.  Jika seseorang menyenangi sesuatu maka cela dan aib apa saja dia temukan dipandang dengan mata yang tumpul, bila seseorang tidak menyenangi sesuatu maka apa saja yang dilihatnya pada orang itu selalu saja dipandang tidak baik.

Dengan demikian apabila kepribadian guru disenangi oleh siswa maka apa saja yang ada kaitan dengan guru tersebut misalkan bahasa Arab yang diajarkannya akan disenangi sehingga minat untuk mempelajari bahasa Arab akan menguat dan meningkat, sebaliknya apabila kepribadian guru tidak disenangi oleh siswa atau peserta didik maka apa saja yang berkaitan dengan guru tersebut misalkan bahasa Arab yang diajarkannya akan disenangi dan minat untuk mempelajari bahasa Arab menurun dan berkurang.

Karena kegiatan  belajar mengajar terjadi interaksi unsur. Ia manusia, maka hendaknya guru adalah pembimbing, pengajar, pelatih dan  juga sebagai contoh atau cermin tempat anak didik dapat berkata, dalam relasi interpersonal antara guru dan anak didik tercipta situasi yang memungkinkan anak didik dapat belajar menerapkan nilai-nilai yang dapat dijadikan pembentukan kepribadian anak. Guru dalam perilaku anak hendaknya memberi dan menjadi contoh bagi diri anak didik.

Guru menempati kedudukan sangat sentral dalam lembaga pendidikan karena gurunya yang sangat menentukan. Sebab gurulah yang menterjemahkan nilai-nilai pendidikan kepada siswa. Harapan yang tidak akan pernah sirna kepada guru dalam mengemban tugasnya sebagai pendidik adalah bagaimana pelajaran yang disampaikannya dapat dipahami dan dikuasai oleh siswa, khususnya bahasa Arab.

Sesuatu yang anda pikiran itulah sesuatu yang anda inginkan, sesuatu yang anda bicarakan itulah sesuatu yang anda inginkan sesuatu yang anda lakukan itulah sesuatu  yang anda inginkan. Alam diliputi hukum tarik menarik. Pikiran adalah frekuensi hukum tersebut, maka berpikiran pada apa yang anda inginkan hukum akan menariknya.

Dengan demikian, di samping penguasaan materi, pikiran, perkataan maupun perbuatan yang dapat diistilahkan kepribadian seorang guru adalah suatu hal yang patut diperhatikan dalam pencapaian tujuan proses pembelajaran khususnya pembelajaran bahasa Arab. Oleh karena itu penulis merasa terpanggil guna berperan aktif meneliti pengaruh kepribadian guru terhadap minat belajar bahasa Arab siswa kelas III Madrasah Aliyah Syekh Yusuf  Sungguminasa Gowa. Penulis menganggap hal ini penting untuk diteliti.  Contoh Proposal Skripsi Bahasa Arab.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
  1. Bagaimana kepribadian guru bahasa Arab di Madrasah Aliyah Syekh Yusuf  Sungguminasa Gowa
  2. Bagaimana minat belajar bahasa Arab siswa kelas III Madrasah Aliyah Syekh Yusuf  Sungguminasa Gowa
  3. Bagaimana pengaruh kepribadian guru terhadap minat belajar bahasa Arab kelas III Madrasah Aliyah Syekh Yusuf  Sungguminasa Gowa

C.    Hipotesis

Berdasarkan hasil dari rumusan masalah di atas, maka penulis memberi sebuah hipotesis sebagai jawaban yang bersifat sementara sebagai berikut kepribadian guru mempengaruhi minat belajar bahasa Arab siswa kelas III Madrasah Aliyah Syekh Yusuf  Sungguminasa Gowa.

D.    Pengertian Operasional

Sebelum menjelaskan ruang lingkup penelitian, penulis terlebih dahulu mengemukakan pengertian kata-kata yang dianggap penting untuk memudahkan memahami kata-kata yang terkandung dalam skripsi ini. Penulis menguraikan batas pengertian pada beberapa istilah yang memiliki hubunugan dengan inti permasalahan.

Adapun pengertian operasional skripsi ini adalah sebagai berikut:

Pengaruh adalah daya yang ada untuk membentuk sesuatu orang atau benda yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang. Jadi pengaruh adalah daya atau kekuatan yang ada pada seseorang yang ikut membentuk watak yang lebih dominan.

Kepribadian adalah sifat dan tingkah laku seseorang yang membedakannya dengan orang lain, integrasi karakteristik dari struktur-struktur, pola tingkah laku, minat, pendirian kemampuan dan prestasi yang dimiliki seseorang, segala sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui orang lain.

Guru adalah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya profesinya) mengajar.

Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu kegairahan dan keinginan. Dan pendapat lain menyatakan minat atau mau sudah dan kehendak adalah proses dari upaya kemauan untuk mencapai beberapa tujuan.

Belajar adalah, suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk melakukan sesuatu perubahan tingkah lak yang baru secara keseluruhan  sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Contoh Proposal Skripsi Bahasa Arab.

Bahasa Arab adalah salah satu bidang studi yang diajarkan pada siswa dalam rangka penguasaan bahasa asing. Bahasa  menurut Abdul Adam Ibrahim yang dikutip oleh Azhar Arsyad dalam bukunya Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya (beberapa pokok-pokok pikiran) adalah:
Bahasa Arab merupakan bahasa orang Arab dan sekaligus merupakan bahasa agama Islam.

Siswa adalah murid (terutama pada tingkat seklah dasar dan menengah, pelajar).

Dan Madrasah Aliyah Syekh Yusuf  Sungguminasa Gowa adalah salah satu lembaga pendidikan di Syekh Yusuf  Sungguminasa Gowa yang menjadi lapangan penelitian.

Dari beberapa pengertian data-data di atas penulis mendefinisikan variable-variabel yang ada pada judul sebagai berikut:

1. Kepribadian guru

Kepribadian guru merupakan variable bebas pada judul skripsi. Jadi kepribadian guru adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan dari berbagai sumber kepribadian baik jasmani maupun rohani, baik mental maupun sikap, baik sifat maupun karakteristik yang dengannya guru mampu menanggapi stimulus yang ada (lingkungan).

Seperti apa yang dikatakan dalam buku Pengantar Dasar-dasar Pendidikan bahwa; kepribadian manusia adalah perwujudan dari keseluruhan segi manusiawinya yang unik lahir batin dan dalam antar hubungannya dengan kehidupan sosial dan individunya.

2. Minat Belajar

Minat belajar dalam judul merupakan variable terikat. Jadi minat belajar adalah kegairahan dan keinginan ataupun kecenderungan hati yang tinggi untuk melakukan sebuah proses guna melahirkan sebuah perubahan demi mencapai sebuah tujuan.

Sebagaimana juga dikatakan oleh H. Abdurrahman bahwa minat belajar adalah keinginan yang kuat untuk mengetahui sesuatu yang belum diketahuinya karena didorong oleh faktor internal dan faktor eksternal dan menghasilkan modifikasi yang tinggi.

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
  1. Untuk mengetahui kepribadian guru bahasa Arab di Madrasah Aliyah Syekh Yusuf  Sungguminasa Gowa
  2. Untuk mengetahui tingkat minat  belajar bahasa Arab siswa kelas III Madrasah Aliyah Syekh Yusuf  Sungguminasa Gowa
  3. Untuk mengetahui apakah kepribadian guru berpengaruh terhadap minat belajar bahasa Arab siswa kelas III Madrasah Aliyah Syekh Yusuf  Sungguminasa Gowa

2. Kegunaan Penelitian
  1. Hasil penelitian ini diharapkan mampu, memberi informasi yang memadai mengenai pengaruh kepribadian guru terhadap minat belajar bahasa Arab siswa kelas III Madrasah Aliyah Syekh Yusuf  Sungguminasa Gowa
  2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap semua pihak khususnya pada diri penulis sehingga mampu membenahi kekurangan ataupun kekeliruan yang ada
  3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan acuan dan  bahan perbandingan bagi jumer hati pendidikan, khususnya pendidikan bahasa Arab.

F. Garis-Garis Besar Isi Skripsi

Garis-garis besar isi skripsi ini merupakan gambaran umum yang dapat memberikan bayangan kepada pembaca terhadap seluruh uraian dalam skripsi ini yang mencakup:

Bab pertama; sebagai bab pendahuluan yang dimulai dari latar belakang masalah sehingga  judul skripsi ini diangkat, kemudian rumusan masalah sebagai bahan pokok permasalahan yang akan diteliti serta sebuah hipotesis yang merupakan jawaban sementara  bagi penulis terhadap masalah yang akan diteliti. Selanjutnya untuk menyemakan persepsi antara penulis dan pembaca tentang judul skripsi maka penulis perlu menjelaskan pengertian judul. Kemudian dari itu penulis mengemukakan tujuan dan kegunaan yang ingin dicapai serta melakukan penelitian diakhiri dengan garis-garis besar isi skripsi. Contoh Proposal Skripsi Bahasa Arab.

Bab kedua; sebagai bab tinjauan pustaka yaitu dipaparkan teori yang berkaitan dengan kepribadian guru

Bab ketiga; mencakup metode penelitian yang berisi tentang populasi dan sampel, instrument penelitian prosedur pengumpulan data serta teknik analisis data.

Bab keempat; adalah hasil penelitian dan pembahasan yang berisi tentang gambaran umum Madrasah Aliyah Syekh Yusuf  Sungguminasa Gowa deskripsi hasil penelitian, hasil pengujian angket, wawancara serta dokumentasi yang akan diulang pada pembahasan hasil penelitian.

Bab kelima; penutup  yang berisi kesimpulan terhadap pembahasan skripsisecara keseluruhan kemudian dikemukakan beberapa saran yang dianggap perlu.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kepribadian

Kalau kita mempelajari pengertian kepribadian ternyata banyak sekali perbedaan pendapat para ahli psikologi mengenai isi dan batas-batas atau definisi kepribadian. Namun dengan banyaknya perbedaan pengertian kepribadian itu merupakan dorongan kuat untuk mengadakan penyelidikan dan penelitian dalam pengembangan ilmu pengetahuan mengenai psikologi kepribadian.

Para ahli psikologi kepribadian berbeda pendapat mengenai bagianmana dari kepribadian itu yang paling hakiki atau terpotong, namun bagi penulis disini bukan mana yang hakiki ataupun yang terpenting dalam kepribadian akan tetapi bagaimana kepribadian itu secara keseluruhan, khususnya kepribadian guru.

Sebelum lebih jauh menjelaskan tentang kepribadian penulis akan mengemukakan defenisi kepribadian menurut  Gorden W. Allport (1937) yang dikutip oleh Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Munawar Shaleh dalam buku Psikologi Perkembangan.

Personality is the dynamic organization within the individual of those psychophysical system that determine his unique adjustments to his environment

Kalau diperhatikan definisi Allport itu, segi dalam maupun segi luar kepribadian telah dimasukkan dalam definisi itu sistem jiwa raga merupakan segi dalam kepribadian dan penyesuaian diri merupakan segi luar dari kepribadian. Jika definisi tersebut dianalisis maka kepribadian adalah:
  1. Merupakan suatu organisasi dinamis, yaitu suatu kebulatan kebutuhan, organisasi atau sistem yang mengikat dan mengaitkan berbagai macam aspek atau komponen kepribadian. Organisasi tersebut dalam keadaan berproses, selalu mengalami perubahan dan perkembangan; sesuai contoh si A walaupun 10 tahun yang lalu  dan 10 tahun yang mendatang tetapi si A akan tetapi si A sekarang akan berbeda dengan si A 10 tahun yang lalu dan akan berbeda dengan si A 10 tahun yang akan datang. Si A  tetap menunjukkan ciri kepribadian sebagai suatu organisasi, tetapi ciri-ciri tersebut mengalami perubahan serta bersifat dinamis.
  2. Organisasi itu terdiri atas sistem-sistem psychophsycal atau jiwa raga. Ini menunjukkan bahwa kepribadian itu tidak hanya terdiri atas mental, rohani, jiwa  atau hanya jasmani saja, tetapi organisasi itu mencakup semua kegiatan badan dan mental yang menyatu dalam kesatuan pribadi yang berbeda dalam individu.
  3. Organisasi itu menentukan penyesuaian dirinya, artinya menunjukkan bahwa kepribadian dibentuk oleh kecenderungan yang berpengaruh secara aktif dalam menentukan tingkah laku individu yang berhubungan dengan dirinya sendiri dan lingkungan masyarakat.
  4. Penyesuaian diri dalam hubungan dengan lingkungan, itu bersifat unik, khas atau khusus, yakni mempunyai ciri-ciri tersendiri dan tidak ada yang menyamainya. Tiap penyesuaian kepribadian tidak ada dua atau lebih yang sama, dank arena itu berbeda dengan penyesuaian kepribadian yang lain walaupun seandainya dua kepribadian  anak kembar berasal dari satu telur. Tiap-tiap penyesuaian terarah pada diri sendiri, lingkungan masyarakat maupun kebudayaan.

Dari uraian tentang kepribadian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kepribadian guru yaitu keseluruhan pola atau bentuk tingkah laku, sifat-sifat kebiasaan, kecakapan bentuk tubuh serta unsur-unsur psiko-fisik lainnya yang selalu menampakkan diri dalam kehidupan.

B.     Tipe-tipe Kepribadian

Pada uraian pada pengertian telah dijelaskan setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda, meskipun terdapat perbedaan dari beberapa aspek tertentu terdapat persamaan bagi sejumlah orang. Berdasarkan persamaan aspek kepribadian bagi sejumlah orang tertentu maka para ahli mengadakan pembagian/penggolongan kepribadian manusia bermacam-macam tips, yaitu:

1. Menurut Galenus

Gelenus seorang dokter bangsa Rowami (129-199M) membagi tempramen manusia menjadi 4 tipe berdasarkan jenis cairan yang paling berpengaruh pada tubuh manusia. Pembagian Gelus ini sebagai penyempurnaan pembagian yang dikemukakan sebelumnya oleh seorang ahli filsafat bangsa Yunani, yang bernama Hipocrates (460-377). Pembagian tersebut adalah;

  1. Cholericus : empedu kuning (chole) yang paling berpengaruh orang ini besar dan kuat tubuhnya, mudah naik darah, suka mengendalikan diri
  2. Sanguinicus;  darah (sanguis) yang lebih besar pengaruhnya, orang ini wajahnya selalu berseri-seri, periang dan berjiwa kanak-kanakan
  3. Faqmaticus; lender (flegma) yang paling berpengaruh. Orang ini pembawaannya tenang, pemalas, pesimis dan wajahnya selalu pucat.
  4. Melancholicus; empedu hitam (melanchole) yang lebih berpengaruh orang-orang dengan tipe ii selalu bersifat murung dan mudah menaruh syak (curiga)

2. Menurut Heymas
Gerart Heymas, seorang professor bangsa Belanda (1857-1930) membagi tempramen manusia berdasarkan pada tiga unsur sifat penting yang dimiliki manusia yaitu:
  1. Gapasioneerden (orang hebat); orang yang aktif dan emosional serta fungsi sekundernya kuat. Orang ini selalu bersikap keras, emosional, gila, kuasa, egois, suka mengecam. Mereka ini adalah patriot yang baik, memiliki rasa kekeluargaan yang kuat dan suka menolong orang yang lemah
  2. Chaerici (orang garang); orang yang aktif dan emosional tetapi fungsi sekundernya lemah. Orang ini cincah, rajin bekerja, periang, pemberani,  optimis, suka pada hal-hal yang factual. Mereka suka kemewahan, pemboros bertindak ceroboh tanpa pikir panjang.
  3. Sentimental (orang  perayu) orang yang tidak aktif, emosional, dan fugsi sekundernya kuat, orang ini sering bersikap emosional, sering impulsive (memperturutkan kata hati), pintar bicara, sehingga mudah mempengaruhi orang lain, senang terhadap kehidupan alam dan menjauhi diri dari kebisingan dan keramaian.
  4. Nervezun (orang penggugup); orang yang tidak aktif dan fungsi sekundernya lemah, tetapi emosinya kuat. Orang-orang tipe ini sifatnya emosional (mudah naik darah tapi cepat menjadi dingin) suka memprotes/mengecam orang lain, tidak sabar, tidak mau berpikir panjang, agresif tetapi tidak dendam.
  5. Flegmolity (orang tenang) orang yang telah aktif dan fungsi sekunder yang kuat. Orang-orang tipe ini selalu bersifat tenang, sabar tekun bekerja secara teratur, tidak lepas putus asa, berbicara singkat tapi mantap, mereka berpandangan luas, berbakat mati-matian, senang membaca atau memiliki ingatan yang baik. Orang ini rajin dan berkata serta  mampu berdiri sendiri tanpa memerlukan banyak bantuan orang lain
  6. Sanguinci (orang kekanak-kanakan) orang yang tidak aktif, tidak emosional tetapi fungsi sekundernya kuat. Sifat-sifat tipe ini antara lain sukar mengambil keputusan kurang berani/ragu-ragu dalam bertindak pemurung, pendiam, suka menyendiri, berpegang teguh pada pendorongnya, pendendam, tidak gila hormor dan kuasa didalam  politi selalu berpendidikan konservatif.
  7. Amorfen (orang tak berbentuk), orang-orang yang tidak aktif, tidak emosional dan fungsi sekundernya lemah. Sifat-sifat tipe ini antara lain, intelektualnya kurang, picik tidak praktis selalu membeo, canggung dan ingatannya buruk. Mereka perisau, peminum, pemboros dan cenderung membiarkan dirinya dibimbing dan dikuasai orang lain.

3. Menurut Spranger

Eduard Spranger adalah ilmu jiwa bangsa Jerman, membagi watak manusia atas dasar nilai-nilai yang dianut oleh seseorang. Nilai-nilai itu ialah nilai ekonomi, pollth, sosial, ilmu pengetahuan, kesenian dan agama.

Berdasarkan kuat lemahnya nilai-nilai itu dalam diri seseorang E. Pranger membagi watak/kepribadian manusia menjadi  6 tipe yaitu:

a) Manusia teori

Orang-orang itu berpendapat, ilmu pengetahuan yang penting, berada di atas segala-galanya. Pengetahuanlah yang paling berkuasa, orang ini suka membaca, senang berdiskusi tentang teori-teori ilmu pengetahuan, suka menyelidiki suatu kebenaran/mengadakan penelitian, cenderung menyendiri ketimbang mengobrol dengan orang lain.

b) Manusia ekonomi

Nilai yang paling penting bagi orang ini ialah uang (ekonomi). Semboyannya time is money. Segala usaha ditujukan pada penguasaan materi yang sebanyak-banyaknya. Tujuan hidup mencapai kebahagiaan melalui harta kekayaan. Setiap kegiatan selalu diperhitungkan coba-ruginya, mereka rajin bekerja dan tidak mau membuang  waktu secara percuma

c) Manusia sosial

Bagi orang lain, nilai-nilai sosial paling mempengaruhi jiwanya. Mereka memiliki sifat, seperti senang bergaul, suka membantu, orang lain yang mengalami kesulitan, suka bekerja sama dalam penyelesaian suatu persoalan, mau berkorban demi kepentingan orang banyak. Contoh Proposal Skripsi Bahasa Arab.

d) Manusia politik

Nilai terpenting bagi orang ini adalah politik. Sifat orang ini suka membicarakan soal politik dan ketatanegaraan, mengikuti pergolakan di dalam dan diluar negeri, mengunjungi tokoh-tokoh negara Islam, dalam segala kepentingan di masyarakat, ia selalu ingin menonjolkan diri dan ingin menguasai orang lain.

e) Manusia seni

Jiwa orang ini selalu dipengaruhi oleh nilai-nilai kesenian, sebagian besar waktunya dipergunakan untuk mengabdi kepada kesenian. Paling berharga dalam pandangan mereka adalah segala sesuatu yang memiliki nilai seni (keindahan) orang ini suka menyendiri jauh demi keberisingan dan kemewahan.

f) Manusia soleh

Orang ini pecinta nilai-nilai agama, bagi mereka yang lebih penting dalam hidup ini adalah mengabdi  kepada  Tuhan yang maha esa. Mereka selalu ingin  berbuat kebaikan terhadap orang lain serta melaksanakan syariat agamanya semaksimal mungkin, dalam semua tindak tanduknya, ia senantiasa memperhatikan ajaran-ajaran agama.

C.    Aspek-aspek Kepribadian

Sebagaimana dibahas sebelumnya bahwa setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda, namun dalam kepribadian beberapa orang mempunyai aspek-aspek yang sama dengan yang lainnya, dan tingkah laku manusia dianalisis kedalam tiga aspek atau fungsi yaitu;
  1. Aspek kognitif (pengenalan), yaitu pemikiran, ingatan, hayalan, daya bayang, inisiatif, kreativitas, pengamatan, dan pengindraan. Fungsi aspek kognitif adalah menunjukkan jalan, mengarahkan dan mengendalikan tigkah laku.
  2. Aspek afektif, yaitu bagian kejiwaan yang berhubungan dengan kehidupan alam perasaan atau emosi, sedangkan hasrat, kehendak, kemauan, keinginan, kebutuhan, dorongan dan elemen motivasi lainnya disebut aspek konotif atau psiko-motorik (kecenderungan atau niat tindak) yang tidak dapat dipisahkan dengan aspek afektif. Kedua aspek itu sering disebut aspek finalis yang berfungsi sebagai energy atau tenaga mental yang menyebabkan manusia bertingkah laku
  3. Aspek motorik yaitu berfungsi sebagai pelaksanaan tingkah laku manusia seperti perbuatan dan gerakan jasmaniah lainnya.

D.    Kepribadian Guru yang Menyenangkan

Guru pada saat ini sering menjadi sorotan dari berbagai media massa, berkaitan  dengan rendahnya mutu pendidikan dan keberhasilan suatu sekolah, dan dimana ada sebagian masyarakat kita beranggapan keberhasilan suatu pendidikan sangat ditentukan oleh mutu guru itu sendiri. Namun dalam kenyataannya tidak hanya mutu guru akan tetapi kepribadian guru sangat menentukan keberhasilan pendidikan itu sendiri.

Menurut tinjauan psikologi, kepribadian berarti, sifat hakiki individu yang tercermin pada sikap dan perbuatannya yang membedakan dirinya dari yang lainnya Meleod (1989) mengatakan kepribadian (personality) sebagai sifat yang khas yang dimiliki oleh seseorang dalam hal ini kepribadian adalah karakter atau identitas. Kepribadian itulah yang akan menentukan apabila ia menjadi pendidik dan Pembina yang baik bagi anak didiknya ataukah akan menjadi perusak atau penghancur masa depan anak didiknya yang menunjukkan berhasil atau tidaknya pendidikan.

Dengan demikian kepribadian guru yang mampu menjadi pendidik dan Pembina yang baik bagi anak didiknya adalah:

1. Tanpa pamrih (ikhlas)

Sosok guru sebagai  pahlawan tanpa jasa, benar-benar diamati, tak ada batas waktu, tempat dalam mengajarkan ilmu, dan yang paling penting mereka betul-betul ideal model. Apa yang diketahui dan apa yang dilakukan sejalan yang tidak secara langsung menimbulkan kewibawaan sejati dalam diri beliau.

2. Mahir

Dikatakan guru yang mahir adalah: guru yang mampu untuk menundukkan hati mereka dan mempengaruhi mereka dengan baik sehingga ia dapat meminta mereka dan berbicara dengan mereka maka dengan kepribadian itu memungkinkan untuk mengarahkan mereka pada jalan yang lurus.

3. Peka terhadap masyarakat

Kepribadian guru masa kini dan akan datang perlu diketahui karakteristik masyarakat yang dihadapi yang notebenenya merupakan konsumen atau pengguna jasa pendidikan. Menurut Tilaar (1999:281), ada 3 karakteristik masyarakat masa kini dan akan datang (masyarakat millineum 21), yaitu:
  • Masyarakat teknologi dimana kemajuan teknologi sangat berkembang pesat sehingga membuat dunia menjadi satu sekitar yang membatasi bangsa-bangsa pribadi, menjadi hilang sehingga bentuk-bentuk komunikasi umat manusia akan berubah.
  • Masyarakat terbuka, pada jenis ini dibutuhkan manusia yang mampu mengembangkan kemampuan dan mampu berkreasi untuk meningkatkan mutu kehidupannya serta sekaligus mutu kehidupan bangsa  dan masyarakatnya.
  • Masyarakat madani, yaitu masyarakat yang saling menghargai satu dengan yang lain, yang mengakui akan hak-hak manusia, yang menghormati akan prestasi dari para anggotanya sesuai dengan kemampuan yang dapat ditunjukkannya bagi masyarakat.

4. Pergaulan

Untuk mencapai kinerja luar biasa disemua jenis pekerjaan, dibidang apapun kompetensi; emosional dua kali lebih penting dari pada kemampuan kognitif. Untuk meraih keberhasilan yang tinggi dalam posisi kepemimpin, kompetensi emosional jauh lebih mendukung dan menguntungkan mengingat bahwa kompetensi emosional merupakan dua pertiga atau lebih dari unsur-unsur yang menentukan kinerja prima, banyak data menyatakan bahwa, menemukan orang yang memiliki kemampuan ini, atua mengupayakan agar kemampuan ini berkembang pada diri para karyawan, akan amat meningkatkan kinerja organisasi dan meningkatkan omsetnya. Seberapa banyak dalam tugas sederhana seperti operator mesin atau pegawai administrasi, satu persen orang-orang puncaknya yang memiliki kompetensi emosional, adalah tiga kali lebih produktif (menurut nilainya). Untuk pekerjaannya yang tingkat kompleksitasnya sedang, seperti petugas penjualan atau teknisi, satu orang dengan kompetensi emosional yang tinggi adalah dua belas kali lebih produktif (menurut nilainya).

5. Strategi Agar Siapapun Menyukai Anda Setiap Saat

David J. Liebermar, Ph.D dalam buku agar siapa saja mau melakukan apa saja untuk anda. Menjelaskan:
  1. Beradalah di sekitar orang sesering mungkin, karena keakraban menumbuhkan rasa sayang, bukan rasa benci
  2. Jika hendak berbicara dengan seseorang, lakukanlah ketika suasana hatinya baik, sehingga hukum pergaulan akan berlaku, bicarakanlah minat atau pengalaman yang sama-sama pernah kurang alami dan cobalah untuk lebih banyak mendengar, jangan terlalu banyak bicara
  3. Terapkan hukum saling menyukai jika anak menghormati dia atau mengagumi sesuatu yang ada pada dirinya pastikan dia mengetahui hal itu
  4. Buatlah dia melakukan sedikit kebaikan pada anda, tetapi pastilah bahwa hal itu tidak mengandung kesan perintah. Hal ini menciptakan motivasi tak sadar dia untuk lebih menyukai anda.
  5. Bangunlah jembatan psikologis dan lakukanlah komunikasi dengan meniru gerak tubuh dan mensucikan  diri dengan tempo dan nada bicaranya
  6. Kita tertarik dengan orang-orang yang percaya diri. Tunjukkan kepercayaan diri anda dengan mampu tertawa pada diri anda sendiri dan tidak terlalu menjaga penampilan.
  7. Buatlah dia merasa nyaman. Jadilah orang penuh pengertian, baik hati, tulus dan hangat
  8. Miliklah siap mental yang positif, kita tertarik jadi orang yang sentosa, bergairah, periang dan aktif. Contoh Proposal Skripsi Bahasa Arab.

Dan tersenyumlah! Senyum mengandung empat hal penting, percaya diri, kegembiraan, antarsesama dan yang paling penting penerimaan. Ciptakan pengaruh pertama dan buatlah saat-saat diawali jumpa (dan sekitar lima menit pertama) sebagai momen terbaik sehingga percakapan anda selanjutnya akan tersaring lewat kesan pertama itu dengan begitu anda mampu menanamkan kesan pertama yang mengagumkan. Fenomena psikologis berupa kemudahan dikenali dan penciptaan bisa sangat mempengaruhi bagaimana orang mula-mula menilai anda. Letakkanlah aspek-aspek bawah sadar ini diawali pertemuan ada.

Serta ciptakan aktivitas yang bisa meninggalkan kondisi emosional dan bersama anda. Kesan muda dapat meningkatkan daya tarik. Gerak tubuh dan gaya berjalan anda sangat menentukan seberapa mudah anda terlihat. Perasaan-perasaan bergairah seseorang dapat dibangkitkan hanya dengan tatapan mata. Tataplah matanya  ketika sedang berbicara dan mendengarkannya. Kita akan memandang orang lain menarik ketika kita kurang percaya diri, mendekatinya ketika dia sedang minder bisa membuat anda tampak lebih menarik dimatanya. Begitu dia menyukai anda tingkatan daya tarik anda dengan menunjukkan bahwa anda tertarik  jadinya.

BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Contoh Proposal Skripsi Bahasa Arab.

Dari pengertian di atas, maka penulis dapat mengartikan bahwa populasi merupakan keseluruhan yang menjadi objek penelitian. Jadi yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III Madrasah Aliyah Syekh Yusuf  Sungguminasa Gowa

2. Sampel

Menurut Sugiyono sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Karena populasi juga merupakan sampel dalam penelitian ini, maka sampel yang digunakan  dalam penelitian ini adalah sampel jenuh.

B.     Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam keberhasilan penelitian. Instrument yang digunakan penulis  dalam pengumpulan data berdasarkan masalah yang diteliti adalah sebagai berikut;  

Daftar angket, yaitu daftar pertanyaan secara tertulis kepada para responden untuk dijawab sebagai data yang diolah dalam skripsi ini

Pedoman wawancara yaitu; pengumpulan data dengan cara melakukan Tanya jawab langsung dengan responden mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti

Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan cara meneliti  dokumen atau arsip yang berkaitan dengan  masalah yang diteliti.

Observasi, yaitu pengumpulan data dengan cara pengamatan lapangan dan mencatat secara sistematis obyek yang akan diteliti.

C.    Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini ada beberapa tahapan dalam pengumpulan data yaitu sebagai berikut:

1. Tahapan persiapan

Sebelum mengadakan penelitian di lapangan, penulis terlebih dahulu menentukan responden yang akan menjadi sumber data, setelah itu penulis menyusun instrument atau alat-alat yang digunakan dalam menyimpulkan data seperti angket, wawancara, dokumentasi, dan observasi berdasarkan objek yang diteliti.

2. Tahapan pelaksanaan

Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini guru harus menggunakan metode sebagai berikut:
@ Penelitian perpustakaan (library research), yaitu:

Penulis mengumpulkan data dengan membaca buku-buku mengkaji literature, karya-karya yang memuat informasi ilmiah yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini.

Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian kepustakaan ini adalah sebagai berikut:
  1. Kutipan langsung, yaitu penulis mengutip beberapa pendapat secara langsung dari buku-buku, beberapa makna dan kalimat tidak merubah teks aslinya dalam sumber tersebut
  2. Kutipan tidak langsung, yakni; mengumpul data dengan resume bahan yang diuraikan oleh para pakar dengan menambah atua mengurangi kalimatnya namun tidak bertentangan dengan sumber aslinya. Contoh Proposal Skripsi Bahasa Arab.

@ Penelitian lapangan (field research), yaitu pengumpulan data yang dilakukan dilapangan dengan cara sebagai berikut:
  1. Angket yaitu; pengumpulan data melalui pengedaran daftar pertanyaan secara tertulis kepada para responden untuk memperoleh data tentang pengaruh kepribadian guru terhadap minat belajar bahasa arab siswa
  2. Wawancara yaitu pengumpulan data dengan dilakukan secara terpimpin. Wawancara ini untuk memperoleh data tentang pengaruh kepribadian guru terhadap minat belajar bahasa arab siswa
  3. Dokumetasi yaitu pengumpulan data dengan cara meneliti dokumentasi atau arsip, juga untuk memperoleh data yang diteliti
  4. Observasi yaitu pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Indicator yang diteliti adalah bagaimana pengaruh kepribadian guru terhadap minat belajar bahas arab.

D. Teknik Analisis Data

Dalam pengelolaan data penulis menggunakan metode yang bersifat kuantitatif dan kualitatif.

Adapun data yang bersifat kuantitatif diolah dari hasil dokumentasi dan angket yang telah terkumpul dengan menggunakan persentase (%).

Data yang bersifat kualitatif diolah dengan menganalisa data dan informasi yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara, dalam hal ini penulis menggunakan teknik analisis:

Induktif yaitu; metode pembahasan yang bertolak dari hal-hal yang bersifat umum kemudian dianalisis dengan mengambil kesimpulan yang bersifat umum

Deduktif yaitu; metode pengolahan data yang bertolak dari masalah-masalah yang bersifat umum kemudian dianalisis dan mengambil kesimpulan yang bersifat khusus

Komparatif yaitu; metode yang digunakan untuk membandingkan data atau pendapat yang satu  dengan pendapat yang lainnya kemudian menarik kesempurnaan yang dianggap tepat.

Rumus untuk menentukan persentase (%) yaitu:
P = F/N x 100%
Keterangan :
P = persentase
F = frekuensi
N = jumlah individu

BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis mengambil 3 kesimpulan pertama kepribadian adalah sifat dan tingkah laku seseorang yang membedakannya dengan orang lain, integrasi karakteristik dan struktur-struktur, pola tingkah laku, minat, pendirian kemampuan dan prestasi yang dimiliki seseorang, segala sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui orang lain.

Minat atau kecenderungan hati yang tinggi terhadap suatu kegairahan dan keinginan. Dan pendapat lain mengatakan minat atau mau sudah dan kehendak atau proses dari upaya kemauan untuk mencapai beberapa tujuan.

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk melakukan suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Bahasa arab adalah satu bidang studi yang diajarkan pada siswa dalam rangka penguasaan bahasa asing. Contoh Proposal Skripsi Bahasa Arab.

B.     Saran

Manusia akan selalu dalam keragu-raguan selama tidak ada keyakinan yang dimilikinya. Dengan adanya belajar mengajar yang dilakukan melalui kepribadian guru terhadap minat belajar siswa tentu diharapkan sampai pada suatu keyakinan Al-Qur'an, telah memberi petunjuk tentang belajar mengajar, olehnya itu untuk para pendidik dan peserta didik agar senantiasa menjadikan Al-Qur'an sebagai dasar memahami konsep-konsep pembelajaran. Termasuk juga memperhatikan segala aspek yang  berhubunugan dengan berbagai kepribadian guru dalam proses belajar mengajar. Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Al Hafid, Radhi. H. M. Strategi Bahasa Arab al Kitab dalam Menyongsong Era Kesejahateraan, Skripsi disampaikan pada Diskusi Pendidikan HMJ Bahasa Arab dan Sastra Arab. 13 November 1998.

Arikunto,  Suharsimi. Prosedur Penelitian Cet. VII; Jakarta: Rineka Cipta, 1991.

Arsyad, Azhar. Bahasa dan Metode Pengajarannya (Beberapa Pokok Pikirannya) Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.

Arsyad, Azhar. Retorika Kaum Bijak, Cet. II; Makassar: Yayasan Fatiya, 2005.

Azra, Azyumardi.  Esai-esai Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1998.

Byrne,  Rhonda. Mukjizat Berpikir Positif, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, 2007.
Departemen Agama Republik Indonesia, GPBB MAN Cet. III; Jakarta Dirjen Lembaga Islam, 1995.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia Cet. II; Jakarta: Balai Pustaka, 2002.

http://katmiati.blogspot.com. Diakses 10 November 2009
http://uki2000.wordpress.com/ Diakses 10 November 2009

Kartono,  Kartini. Dani Geno, Kamus Psikologi Bandung: CV. Pionir Jaya, 2000.

Lieberman, David J. Agar Siapa Saja Mau Melakukan Apa Saja untuk Anda Cet. VIII; Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2008.

Nofrianto,  Sulung.  The Golden Teacher Cet. I; Depok: PT. Lingkar Pena,2008.

Rahman, Abdul. Pengelolaan Pengajaran Ujung Pandang: CV. Bintang Selatan, 1990.

Shaleh, Munawar. Ahmadi,  Abu. Psikologi Perkembangan Cet. II; Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004.

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya Ed. Revisi; Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Cet. VII; Bandung: CV. Alfabeta, 2008.

Tim Dosen IKIP Malang, Pengantar Dasar-dasar Pendidikan. IKIP Malang. 1981. Contoh Proposal Skripsi Bahasa Arab

2012 Mercedes-Benz E-Class

Posted: 28 Jun 2012 11:53 PM PDT

MERCEDES-BENZ E-CLASS BASE E350 4DR AWD 4MATIC SEDAN
The E-Class offers something for everyone. Solid, safe, comfortable, luxurious, and fast the E-Class is available as a sedan, coupe, wagon, or cabriolet. The E-Class Coupe is a sporty, dynamic coupe with a classic Mercedes design. The Cabriolet is a soft-top version of the Coupe. The stylish E350 wagon provides outstanding utility and seats for up to seven people. For 2012 Mercedes-Benz has new engines for the E350, E550, and E63 AMG. The rear-wheel drive E550 sedan has been dropped and a E63 AMG rear-wheel drive wagon has been added.

Rear-wheel drive E-Class sedans are available in three models, E350, E63 AMG, and E350 BlueTEC. The E350 and E550 sedans are available with 4MATIC all-wheel drive. The E350 wagon is available with 4MATIC all-wheel drive and the rear-wheel drive E63 AMG wagon returns. The E-Class coupes and new cabriolets are available with rear-wheel drive as the E350 and E550. All models include a seven-speed automatic transmission. New for 2012 a 302-hp, 3.5-liter gasoline V6 engine powers the E350. Also new for 2012 the E550 includes a 402-hp, 4.6-liter bi-turbo V8 engine under the hood while the E63 AMG now has a 518-hp, 5.5-liter bi-turbo V8 with AMG speedshift. The E350 BlueTec returns with a 210-hp, 3.0 liter turbocharged and intercooled diesel V6. The sedans seat five, the wagon seats up to seven, while the coupe and cabriolet seat four. Multi-zone climate control is standard and all models come with a lengthy list of standard features.

The 2012 E-class sedan, coupe, and cabriolet carry over from 2011 with new engines. The E350 BlueTEC diesel sedan remains the same. The E350 4MATIC wagon carries over, the E63 AMG wagon is new.

2012 JAGUAR XF

Posted: 28 Jun 2012 11:55 PM PDT

Over view The 2012 Jaguar XFThe Jaguar XF is a rear-wheel drive, four-door, luxury sport sedan. With its appealing exterior, top class interior, and premium technology, the XF is one distinctive vehicle.
The XF lineup includes four models: base XF, Portfolio, Supercharged, and XFR. The base XF and Portfolio use a 385-hp 5.0-liter V8 engine. The Supercharged version utilizes the same 5.0-liter V8 and adds forced induction, which increases horsepower to 470. The XFR is powered by the supercharged 5.0-liter V8 engine and produces 510-hp. All modes have an electronically controlled six-speed automatic transmission, featuring Jaguar Sequential Shift paddles. Safety features for all models include dual-stage front, seat-mounted side and side-impact curtain airbags, dynamic stability control, active head restraints, and a tire pressure monitoring system.

The 2012 Jaguar XF receives a detailed interior and exterior refresh. Enhancements can be found by the new headlamp design featuring LED signatures, more upright grille, side vent design, pronounced "power bulge" hood, black rear valance, and revised tail lamps on the outside. On the inside a brighter instrument panel trim, new hard switches, improved graphics on the display, sportier steering wheel, and a completely new seat style featuring a "hoop" design element. Software enhancements include HD radio on all models, Interactive Voice control commands, DVD video player, upgraded audio system, and Hard Disk Drive based navigation system.
Share this article :
 
Support : Toko Buku Adm | Adm Kepsek | Soal Ukg Online
Copyright © 2013. diva-consulting - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger